Kisah Ispiratif

Minggu, 07 November 2010

Parfum Bagi Wanita


Rasulullah SAW bersabda, artinya 

“Jika wanita memakai minyak wangi untuk selain suaminya, maka sesunggunya itu adalah apa neraka dan suatu aib yang buruk”. (Thabrani)

“Siapa saja wanita yang memakai wangi-wangian dan melewati kumpulan orang-orang sehingga mereka mencium bau harumnya, maka is adalah pezina”.(Nasai, Ahmad, Hakim)

Dari pemaparan dua hadis di atas seharusnya sudah jelas bagi kita semua terutama kaum wanita dalam hal hukum memakai parfum atau wangi-wangian. Rasulullah telah memberikan sebuah peringatan dan bahkan menyatakan bahwa wanita yang memakai wangi-wangian agar dicium orang orang lain selain mahram adalah termasuk pezina.

Semua dari tubuh wanita adalah keindahan dunia. Dari keindahan tubuh itu saja bisa menarik perhatian dan nafsu laki-laki jika si wanita tersebut tidak menjaganya. Apalagi jika hal itu semua ditambah dengan bau semerbak wangi-wangian yang menggoda, hal tersebut akan mengakibatkan semakin tinggi daya tarik dan nafsu laki-laki juga akan semakin tinggi. Hal ini akan berdampak terjadiya kejadian-kejadian yang tidak diinginkan.

Memang sudah menjadi sebuah trend masa kini bahwa memakai wangi-wangian adalah wajib bagi para remaja putri. Entah pergi ke sekolah, kampus atau hanya sekedar keluar rumah saja mereka harus memakai minyak wangi agar lebih PD (percaya diri).  Dalam islam tidak memperbolehkan wanita menggunakan parfum ketika keluar rumah dengan alas an yang kurang syar’i. Dengan alasan agar bisa lebih PD, biar nggak diira kuno, biar gaul, dlsb, itu semua tidak diperbolehkan dalam Islam.

Syeikh Abdul Halim Hamid bahwa demikianlah Islam mengharamkan bagi wanita mendatangi majelis serta lewat dijalanan dengan aroma parfum, karena hal itu akan mebuka pintu-pintu kerusakan dan fitnah.

Kembali ditegaskan dan kita saling mengingatkan, bahwa kecantika, keindahan dan keharuman tubuh wanita shalihah selayaknya hanya diperuntukkan kepada suaminya kelak agar perbuatan tersebut bernilai pahala dan mendatangkan rahmat dari Allah bukan malah mendatangkan laknat dari-Nya.

*Rendi Handoko

Tidak ada komentar: